Uighur. Chinese, moslem... and banned...

ALHAMDULILLAHILADZII AHYANA BA'DAMAA AMAATANA WA ILLAIHI NUSYUR
Segala Puji Bagi Allah Yang Telah Menghidupkan Kami Dari Mati dan Hanya Kepada Allah Kami Kembali

Moslemah of Uighur

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmatnya bagi kita, anugerah, hidayah, kebaikan, kesehatan, bahkan ujian dan cobaan agar kita bisa lebih mendekatkan diri pada Allah SWT. Dan segala puji bagi Allah, yang telah memberikan kita hidup di Negara Indonesia yang sangat kita cintai ini. Dimana kita selalu mendapatkan kebebasan untuk bergama. Untuk mengutarakan pendapat. Untuk mendapatkan ilmu. Untuk mendatangi majelis dimanapun kita berada. Dimana dibagian belahan bumi yang lain, saudara seiman kita, para Muslim Uighur di Xinjiang Cina tidak mendapatkan seperti apa yang kita miliki saat ini. Bahkan, saat bangun dari tidur pun jiwa mereka sudah resah dan dilanda ketakutan. Karena mereka tidak bisa melaksanakan ibadah sholat shubuh yang sudah menjadi kewajiban mereka. Pilihan mereka sangat berat. Jika melaksanakan ibadah, maka mereka akan dipenjara. Jika tidak melaksanakan sholat, maka mereka telah lalai dengan kewajiban mereka. 

Begitulah saat ini yang terjadi di Xinjiang. Para Muslim Uighur dan beberapa orang Turki muslim yang ada di sana tidak mendapatkan apa yang seharusnya menjadi hak mereka. Pemerintah melakukan penahanan sewenang-wenang, pembatasan ibadah, dan indoktrinasi politik paksa dalam tindakan keras militer. Dengan alasan pemerintah memberlakukan "pendidikan kembali" agar tidak terjadi separatisme islamis, maka tidak dibutuhkan alasan khusus untuk menyeret para muslim Uighur ke penjara. Hanya karena berkomunikasi dengan orang asing, maka mereka dipenjara. Hanya karena ketahuan memiliki kerabat yang berada di luar negeri, mereka dipenjara. Hanya karena berbicara tentang agama, mereka dipenjara. Hanya karena melaksanakan ibadah, mereka dipenjara. Hanya karena bersuara mengeluarkan pendapat, mereka dipenjara. Tidak perlu alasan khusus untuk menyeret mereka ke penjara.


Most of the village of moslem are empty and the streets is silent



Di penjara mereka dipaksa untuk  meninggalkan Islam, mengakui Atheisme. Jika terjadi ketidaktaatan, maka mereka akan mendapatkan pemaksaan bahkan kekerasan. Gigi mereka dicopot, kuku mereka ditarik, menggunakan ular untuk interogasi, hukuman berdiri selama 24 jam, bahkan pemukulan yang mengakibatkan kematian. Jika salah satu anggota keluarga tertangkap, maka keluarganya tidak akan pernah mendapatkan kabar darinya lagi. Jika para 'tahanan' itu meninggal, maka jenazahnya akan dikremasi sehingga tidak meninggalkan jejak. Sehingga kekerasan terhadap Muslim Uighur tidak ada yang terbukti, ini juga dikarenakan Cina mengontrol semua media dibawah kendali pemerintah mereka, sehingga tidak ada media dari luar yang bisa meliput tentang 'kamp muslim' ini.  Kecuali dengan sembunyi-sembunyi. Lalu apa yang terjadi pada anak-anak? Anak-anak yang menjadi yatim piatu karena orang tuanya ditangkap, akan dimasukkan kedalam panti asuhan. Begitu juga dengan anak-anak yang memiliki nama Islam, mereka juga akan dimasukkan ke dalam panti asuhan. Anak-anak itu dipaksa untuk merubah nama mereka. Mendoktrin mereka untuk menolak Islam dan identitas mereka sebagai Muslim. Melarang mereka untuk menggunakan atau belajar bahasa asing kecuali mandarin. 



Children of Uighur


You can't pray as free as you want, if you still do that, you will be banned and get arrested

Kemudian, saat ini menjadi perhatian dunia. Beberapa orang justru melihatnya dari sudut pandang yang berbeda. Mereka berasumsi bahwa orang Tionghoa pun juga mendapatkan perlakuan yang sama saat era orde baru. Well, let'say... Diskriminasi terhadap Tionghoa terjadi tidak hanya saat orde baru. Saat orde lama bahkan saat masih penjajahan Belanda pun tindakan diskriminasi ini juga sudah terjadi. Dan tidak ada yang membenarkan akan hal itu. Apakah karena Tionghoa dulu mendapatkan tindakan yang sama kemudian menjadikan hal ini menjadi benar? Atau dianggap lumrah saja, karena hal ini biasa terjadi dimanapun? Come on.... bagaimana jika hal ini menimpamu? Jika menimpa anggota keluargamu? Will you keep it silent? 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PIRIFORMIS SYNDROME

HOTEL MAJAPAHIT a.k.a ORANJE HOTEL